Kumpulan Puisi

Lestarikanlah Karya Anak Bangsa

Sebuah penglihatan tentang Wali Nanggroe
I. Riwayat riuh.
Dulu mengukur lebat hutan Halimon, tapakmu menyeru ikhwan dan syedara merangkai seteru di tanah yang selalu basah dengan darah.Rapai kau tabuh dengan muka teguh seusai patutkan ukuran keadilan yang tak tereguk aneuk nanggroe pada hunusan dan kepalan pembangkit dendam. Daya seribu luka bersarung pedang mengharap tebasan di angin laut, membuatmu berganti muka.
Lalu selat Malaka jadi laluanmu.Menuju negeri jauh tempat riwayat tentang keturunan pahlawan Tiro kau harumkan dengan riuh di telinga-telinga mereka yang tak pernah tahu.
Lalu semu, dada pahlawanmu, menghirup segala siasat.

II. Riwayat Jauh.
Likumu jauh, hingga segala roti dan keju termakan di hujan salju, syahwatpun memilih baju yang tak segegap dan seindah rentak tari Saman, entah demi cinta, entah demi rencong yang tetap harus tak bersarung, merdeka di negeri jauh, entah demi nama, yang tak terhapus masa.
Dan berpuluh tahun kau kenakan dasi dalam jas, parfummu wangi Jeumpa, jadi bius khalayak pada setiap senyum yang terpasang dalam setiap bual.Tetap terjual segenap cerita, kisah-kisah pun bertalu walau semisal bisik yang kau hantar ke pantai mangrove dan hutan ganja, walau semisal percik yang membakar tembakau dan seduhan kopi di kedai-kedai gampong.
Dan jauh kau untai riwayat, terdengar dan terbaca setelah sesat berisyarat.
III. Riwayat Cola.
Regukmu menyala, setelah berkobar minat para pelawat di beranda Masjid yang keramat, bahasa ibumu terdengar sendat, terbata di liur yang bertuba. Adzan yang kumandang mengikari waktu, mendahagakan rindu yang kau sembunyikan sejak di negeri jiran.
Langit Kutaraja kian panas semenjak tibamu, sehingga banyak yang tak ingin terbakar pesona dalam pendar tersamar. Dahaga berakar di rentamu dan berkaleng cola meredamnya sesusai pinta, lisan kembali ke muasal pengasingamu, terbata meracuni tangis di kuburan leluhur dan kerabat.
Entah berapa kaleng cola bermuara di letih ususmu, sehingga tak terjawab tanya khalayak tentang urai taklimatmu yang ragu. Thank you. kata terfasihmu.
2008.
Catatan.
Syedara : Saudara
Rapai : Rebana Khas Aceh
Aneuk nanggroe : Anak Negeri
Gampong : Kampung


Sumber : Kompas.Com

0 comments:

Post a Comment